biografi datu atau ulama kalimantan

Written by Unknown on Selasa, 30 Oktober 2012 at 23.50

Sekilas biografi Datu Qadhi Muhammad Amin al Banjari

Datu Muhammad Amin, seorang ulama besar yang wafat 118 tahun silam. beliau dikenal sebagai ulama yang zuhud dan wara, yang menjalankan syariat berdasarkan pandangan Alqur’an dan Hadits,

selain juga ijma dan qiyas sebagaimana dipakai mazhab Syafi’iyyah (Imam Syafi’i).
“Haul atau peringatan hari wafat Datu Amin ini setiap tahunnya di laksanakan sebagai i’tibar bagi kita untuk meneladani akhlak, kearifan, dan jasa beliau mensyiarkan syariat Islam dalam kehidupan bermasyarakat di Banjarmasin,” ujar H Ahmad Fauzan Noor, seorang buyut Datu Amin.
Menurut H Ahmad Fauzan Noor, keturunan Datu Amin saat ini banyak tersebar di Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Sumatera. “Wajar kalau haul beliau selalu dipadati masyarakat yang hendak meneladani akhlak beliau. Beliau adalah sosok yang sangat menjaga kebersamaan,” ucapnya.
KH Ahmad Bakrie yang menjadi penyampai tausyiah mengamini pandangan HAhmad Fauzan Noor. Guru Bakrie, KH Ahmad Bakrie akrab disapa, lantas menyitir Surah Yunus 62, artinya, “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah (aulia Allah) itu tidak memiliki kekhawatiran dan tidak pula bersedih.”
“Allah SWT dan Rasul Nya, seolah menegaskan, bahkan sangat membenci kalangan manusia yang memusuhi para auliaNya. Karena itulah, semoga Allah selalu melimpahkan ampunan dan rahmatNya kepada kita yang berhadir pada haul ke-118 al-Alimul Allamah Mufti HM Amin,” ujar Guru Bakrie.
Kehadiran,merupakan tanda kecintaan kepada Aulia Allah. Menurut Guru Bakrie, banyak pelajaran yang bisa diambil dari sejarah hidup para aulia Allah. Mereka, dibentuk agar menjadi pribadi yang tidak rakus terhadap dunia, dan banyak mengisi waktu dengan beribadah taat kepada Allah.
“Sekarang, sangat jarang ditemukan sosok-sosok yang zuhud. Kebanyakan kita lebih mementingkan dunia dibanding akhirat,” katanya. Al-Alimul Allamah Mufti HM Amin sendiri merupakan cucu dari Al-Alimul Fadhil Qadhi HM Said bin Mu’min, yang kawin dengan Tuan Giat, yang merupakan saudara Tuan Guwat, salah seorang isteri Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjary.
Dengan kepandaian dan ahlak mulia yang dimiliki, Datu Amin yang pernah menuntut ilmu di Makkah ini, menjadi sosok yang mudah mencerna ilmu agama. Jadi, wajar bila Datu Amin menguasai beberapa bidang ilmu keagamaan, khususnya ilmu Alqur’an, syariat, dan hakikat.
Bahkan ketinggian ilmunya, Datu Amin pernah dipercaya menjadi Mufti diKerajaan Banjar tempo dulu di Banjarmasin. Selain itu, Datu Amin juga merupakan sosok yang keras dan tegas dalam menegakan yang haq dan memberantas kebathilan.
Selain itu, Datu Amin juga memiliki zuriat-zuriat yang mumpuni dalam bidang keagamaan, seperti ‘Alimul Fadhil HM Yunan dan ‘Alimul Fadhil H Marwan dan masih banyak lagi zuriatnya yang menguasai ilmu keagamaan. (al Adamy )

0 Responses to "biografi datu atau ulama kalimantan"

Diberdayakan oleh Blogger.

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.